I.
PENDAHULUAN
Koperasi mengandung makna “kerja
sama”. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang
artinya “kerja sama”. Koperasi berkenaan dengan manusia sebagai individu
dan dengan kehidupannya dalam masyarakat. Manusia tidak dapat melakukan
kerja sama sebagai satu unit, dia memerlukan orang lain dalam suatu
kerangka kerja sosial (Sitio dan Tamba, 2001:13). Definisi koperasi
menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi ssekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. ILO(Sitio dan Tamba,
2001:16-17), Koperasi adalah perkumpulan orang-orang, penggabungan orang-orang
tersebut berdasar kesukarelaan, terdapat tujuan ekonomi yang ingin
dicapai, koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan
usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis,
terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan, anggota
koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang.
II.
PEMBAHASAN
1. Kemampuan manajerial organisasi
koperasi
Kata manajerial dalam kamus besar
Bahasa Indonesia berarti hal-hal yang berhubungan dengan manajer atau
keterampilan yang dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Kemampuan sendiri
mengandung arti suatu kesanggupan, kecakapan atau kekuatan.
Menurut The Liang Gie, kemampuan
manajerial adalah daya kesanggupan di dalam menggerakan orang-orang dan
menggerakkan fasilitas-fasilitas di dalam suatu organisasi. Dalam bidang
manajemen, faktor kemampuan manajerial sangat penting dan menentukan oleh
karena faktor tersebut berkenaan dengan aktivitas pokok suatu organisasi yaitu
memimpin organisasi yang bersangkutan dalam usahanya untuk mencapai tujuan.
Kemampuan manajerial terutama sekali dikenakan kepada para manajer organisasi
tersebut. Terkadang daya kemampuan ini yaitu kemampuan manajerial dikategorikan
sebagai kemahiran manajemen.
2. Efektifitas laporan koperasi
Laporan keuangan menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen,
atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercaya kepadanya.
Laporan keuangan koperasi yang disusun berdasarkan PSAK, akan membuat informasi
yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami, mempunyai relevansi, keandalan,
dan mempunyai daya banding yang tinggi. Sebaliknya jika laporan keuangan
koperasi disusun tidak berdasarkan standar dan prinsip yang berlaku, dapat
menyesatkan penggunanya.
3. Efektifitas kinerja koperasi
Setiap organisasi mempunyai tujuan baik tujuan umum maupun khusus,
jangka pendek maupun jangka panjang, yang akan direalisasikan dengan
menggunakan berbagai sumberdaya atau faktor produksi yang ada. Pengelola tidak
akan dapat mencapai tujuan secara optimal bilamana penggunaan sumberdaya atau
faktor produksi dilakukan tidak dengan proses yang benar. Manajemen memegang
peranan sangat penting, sebab manajemen merupakan “proses perencanaan, pengorganisasian,
pemimpinan dan pengendalian upaya organisasi dan proses penggunaan semua
sumberdaya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah
ditetapkan” (Stoner, 1994: 10). Efektivitas berbicara tentang visi dan arah,
berhubungan dengan memfokuskan energi organisasi pada arah tertentu (Veitzhal
Rivai, 2003: 147). Efektivitas organisasi merupakan suatu indeks mengenai hasil
yang dicapai terhadap tujuan organisasi
4.
Pengaruh
kemampuan manajerial organisasi koperasi terhadap efektifitas laporan koperasi
Laporan
koperasi ditinjau juga dari susuan koperasi itu dibuat, sehingga anggota dengan
mudah mendapatkan informasi yang valid.
5.
Pengaruh kemampuan manajerial organisasi
koperasi terhadap efektifitas kinerja koperasi
Kemampuan
manajerial organisasi mempunyai aspek-aspek yang dinilai berkaitan dengan
efektifitas kinerja individu dalam sebuah organisasi. Sebagai berikut :
a.
Keterampilan kerja
Keterampilan
menunjukkan kemampuan dan keahlian anggota yang mendukung pelaksanaan tugas.
Keterampilan merupakan bekal anggota dalam menjalankan pekerjaannya. Ketrampilan
anggota mencakup kemampuan, pengetahuan, kecakapan interpersonal, dan kecakapan
teknis. Keterampilan dapat dipelajari secara formal atau dengan cara belajar sendiri
tergantung dengan kebutuhan.
b.
Peningkatan prestasi kerja
Prestasi kerja
merupakan salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kinerja
seseorang ataupun organisasi. Prestasi kerja individu menyangkut kemampuan
ataupun keberhasilan seseorang menjalankan pekerjaannya sesuai dengan yang
diharapkan atau bahkan melebihi baik darisegi kualitas maupun kuantitas. Hasil
kerja seseorang yang semakin baik mencerminkan prestasi kerja yang semakin
tinggi dan hal itu menggambarkan suatu kinerja yang efektif.
c.
Kemampuan berkompetisi
Dalam dunia
kerja, kompetisi merupakan salah satu hal yang penting.
Kompetisi yang
dimaksud dilakukan secara positif misalnya bekerja lebih baik dari orang lain.
Kompetisi semacam ini sifatnya positif dan tidak merugikan pihak lain. Setiap
orang diharapkan mampu berkompetisi secara sehat karena akan dapat memotivasi
setiap anggota untuk memberikan hasil yang terbaik.
d.
Kemampuan beradaptasi
Adaptasi
menunjukkan kemampuan karyawan menyesuaikan diri denga situasi dan lingkungan
kerja yang sering mengalami perubahan baik lingkungan kerja seperti rekan-rekan
kerja maupun sarana dan prasarana yang digunakan. anggota yang memiliki
kemampuan beradaptasi tinggi dapat dengan mudah menjalankan pekerjaan di lokasi
yang baru.
e.
Daya tahan terhadap perubahan
Lingkungan
kerja umumnya sering mengalami perubahan misalnya
faktor cuaca,
iklim, suhu udara. Sehubungan dengan itu, seorang anggota diharapkan memiliki
daya tahan terhadap perubahan tersebut. Untuk mampu terhadap perubahan, setiap
karyawan harus memiliki kekuatan fisik. anggota yang memiliki daya tahan
terhadap perubahan tidak akan mengganggu pekerjaannya sehingga kinerjanya
menjadi efektif. Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki daya tahan terhadap
perubahan akan mengalami kesulitan untuk menjalankan pekerjaannya sehingga
kinerjanya menjadi kurang efektif.
III.
KESIMPULAN
Jadi pengaruh
kemampuan manajerial organisasi koperasi terhadap efektifitas laporan koperasi
dan efektifitas kinerja koperasi sangat penting karena apabila tidak adanya
manajerial maka koperasi tersebut tidak memiliki arah tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar