PENGANTAR BISNIS

NAMA : FORTASYA BAYYINA IMBRUGLIA
KELAS : 1EB16
NPM : 22217429
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AJARAN 2017/2018
JELASKAN
TENTANG KLASIFIKASI PRODUK
Klasifikasi Produk
Menurut Kotler (2000:45l), produk
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok:
A.
Berdasarkan wujudnya
Produk berdasarkan wujudnya dapat
diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama, yaitu:
1.
Barang. Barang
merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh,
dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
2.
Jasa. Jasa merupakan aktivitas, manfaat dan kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel
reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya.
B.
Berdasarkan daya tahan
Produk berdasarkan aspek daya tahan
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
1.
Barang tidak tahan lama (nondurable goods). Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang
biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata
lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.
Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng, dan sebagainya.
2.
Barang
tahan lama (durable goods).
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama
dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu
tahun lebih). Contohnya: lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.
Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumennya
dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini Fandy
Tjiptono (1999:98-101) mengklasifikasikan produk menjadi:
A.
Barang
Konsumen
Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk
kepentingan konsumen akhir (individu atau rumah tangga), dan bukan untuk
kepentingan bisnis, barang konsumen dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu:
1.
Convenience Goods
merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi
(sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera dan memerlukan usaha yang
minimum dalam perbandingan dan pembelianya.
2.
Shooping Goods
adalah barang yang proses pemilihan dan pembelianya, dibandingkan oleh konsumen
diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria pembanding meliputi harga,
kualitas, dan model masing-masing. Contohnya: alat rumah tangga, pakaian, dan
kosmetik.
3.
Speciality goods
adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik
dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya.
Umumnya jenis barang ini terdiri atas barang-barang mewah, dengan merek dan
model yang spesifik, seperti mobil jaguar dan pakaian desain terkenal.
4.
Unsought goods
adalah barang yang tidak diketahui oleh onsumen atau kalaupun sudah diketahui
oleh konsumen, konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya. Contohnya:
batu nisan, ensiklopedi, dan tanah pekuburan.
B.
Barang industry
Barang industri adalah barang yang
di konsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis). Barang
industri digunakan untuk keperluan selain di konsumsi langsung yaitu: untuk
diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali. Barang industri dapat
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1.
Material and part,
merupakan barang yang seluruhnya atau sepenuhnya masuk ke dalam produk jadi.
Kelompok ini dibagi menjadi dua kelas yaitu bahan baku serta bahan jadi dan
suku cadang.
2.
Capital Items,
merupakan barang tahan lama (long Lasting) yang memberi kemudahan dalam
mengembangkan atau mengelola produk jadi.
3.
Supplies and service,
merupakan barang yang tidak tahan lama serta jasa yang memberi kemudahan dalam
mengembangkan atau mengelola keseluruhan produk jadi.
APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG SEGMENTASI PRODUKSI
SEGMENTASI PASAR
Segmentasi
pasar adalah membagi pasar menjadi pembeli yang kebutuhan, karakteristik
atau perilakunya berbeda dan mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran terpisah.
Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting
dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan, Pertama, segmentasi
memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan
membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan
untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi
memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta
kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan. Kedua, segmentasi
merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang
disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan
positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan
pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari
yang dilakukan pesaing.
Dasar
– dasar untuk Mensegmentasikan Pasar Konsumen
1.
Segmentasi
Geografik
Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa
unit secara geografik seperti negara, regional, negara bagian, kota atau
komplek perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam
satu atau beberapa wilayah geografik ini atau beroperasi disemua wilayah tetapi
lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan yang dijumpai. Banyak
perusahaan dewasa ini “meregionalkan” progam pemasaran mereka, melokalkan
produk, iklan, promosi, dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan masing
– masing wilayah.
2.
Segmentasi
Demografik
Segmetasi demografik adalah suatu proses yang membagi – bagi
pasar menjadi kelompok – kelompok berdasarkan variabel – variabel demografi
seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga,
pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, agama, ras dan kebangsaan.
Variabel – variabel demografis merupakan dasar yang paling
populer untuk menentukan kelompok – kelompok pelanggan, karena keinginan
kebutuhan, dan tingkat pemakaian konsumen seringkali berkaitan sangat erat
dengan variabel demografis dan juga variabel demografis lebih mudah diukur dari
pada kebanyakan variabel lain.
Bahkan kalaupun segmen pasar ditetapkan dengan dasar yang
lain (non demografis ) karakteristik demografis mereka harus diketahui pula
untuk menaksir besarnya pasar sasaran dan memenuhi kebutuhan mereka secara
efisien.
3.
Segmentasi
Psikikografi
Dalam segmentasi psikikografis maka pembeli dibagi menjadi
kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Mensegmentasi
Pasar Industri
Pembeli
di pasar industri dapat disegmentasikan secara geografis atau menurut
manfaat yang dicari, status pengguna, tingkat penggunaan, dan status loyalitas.
Dalam industri terpilih sebuah perusahaan dapat mensegmentasi lebih lanjut
berdasarkan ukuran pelanggan atau lokasi geografik.
Mensegmentasi
Pasar Internasional
Hanya
sedikit perusahaan mempunyai sumber dayaatau bersedia beroperasi di semua
negara yang ada diseluruh dunia. Beroperasi di banyak negara menghadirkan
banyak tantangan baru. Satu negara dengan negara lain berbeda bahkan yang
letaknya berdekatan dapat berlainan dalam susunan ekonomi, budaya dan
politiknya sehingga perusahaan internasional perlu mengelompokan pasar dunia
menjadi segmen dengan kebutuhan dan perilaku yang khas.
Perusahaan
dapat mensegmentasi pasar internasional dengan menggunakan satu variabel atau
suatu kombinasi dari beberapa variabel. Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan
lokasi geografik, mengelompokan negara berdasarkan wilayah seperti Eropa Barat,
sekitar Pasifik dan sebagainya. Segmentasi geografik menganggap bahwa bangsa
yang hidup berdampingan mempunyai sifat dan perilaku yang sama. Pasar dunia
dapat disegmentasi berdasarkan faktor – faktor ekonomi, misalnya berdasarkan
tingkat pendapatan atau tingkat perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan.
Selain itu segmentasi dapat juga berdasarkan faktor – faktor politik dan
peraturan seperti tipe dan stabilitas pemerintah, penerimaan terhadap
perusahaan asing, peraturan moneter dan jumlah birokrasi. Faktor – faktor
budaya juga dapat digunakan untuk mensegmentasi pasar misal bahasa,
agama, nilai – nilai, sikap, kebiasaan dan perilaku. Mensegmentasi pasar
internasional berdasarkan faktor – faktor geografi, ekonomi, politik, budaya
dan sebagainya menganggap bahwa segmen tersebut terdiri dari kumpulan negara. Akan
tetapi, banyak perusahaan menggunakan pendekatan yang berbeda, yaitu yang
disebut segmentasi antar pasar. Dengan menggunakan pendekatan ini perusahaan
membentuk segmen konsumen yang mempunyai kebutuhan dan perilaku membeli yang
sama walaupun mereka berada di negara yang berbeda.
Syarat
Segmentasi yang Efektif
Dalam
melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi
tersebut. Agar dapat berguna secara maksimal, maka setiap segmen pasar harus
menunjukan lima karakteristik :
1.
Dapat
diukur ( Measurabel ) Ukuran, daya beli, dan profil pasar harus dapat
diukur dengan tingkat tertentu.
2.
Dapat
dijangkau ( Accessible ) Segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara
efektif.
3.
Cukup
besart ( Substantial ) Segmentasi pasar cukup besar atau cukup memberi
laba yang dapat diloyani. Suatu segmen merupakan kelompok homogenyang cukup
bernilai untuk dilayani oleh progam pemasaran yang sesuai.
4.
Dapat
dibedakan ( Differentiabel ) Differentiabel berarti segmen tersebut dapat
dibedakan dengan jelas.
5.
Dapat
dilaksanakan ( Actionable ) Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau
atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
1.
B.
Evaluasi Segmen Pasar
Perusahaan
harus mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak dan segmen mana
yang akan dijadikan sasaran.
Dalam
mengevaluasi segmen pasar yang berbeda sebuah perusahaan harus memperhatikan
tiga faktor, yaitu :
1.
Ukuran
dan pertumbuhan segmen
Apakah
segmen potensial memiliki karakteristik, ukuran dan pertumbuhan yang tepat. Perusahaan
harus mengumpulkan dan menganalisa data mengenai tingkat penjualan saat ini,
tingkat pertumbuhannya dan kemampuannya memperoleh laba yang diharapkan
beberapa segmen. Perusahaan akan tertarik pada segmen yang mempunyai ukuran dan
karakteristik pertumbuhan yang tepat dan ini merupakan hal yang relatif.
2.
Daya
tarik struktural segmen
Perusahaan
harus meneliti beberapa faktor struktural utama yang mempengaruhi daya tarik
segmen dalam jangka panjang. Misalnya suatu segmen tidak akan menarik bila
sudah dimasuki oleh pesaing yang kuat dan agresif, banyak produk pengganti yang
potensial, kekuatan tawar menawar pembeli besar terhadap penjual serta pemasok
yang kuat yang dapat mengendalikan harga atau mengurangi mutu atau juimlah
barang dan jasa yang dipesan.
3.
Sasaran
dan sumber daya perusahaan
Bila
suatu segmen cocok dengan sasaran perusahaan, selanjutnya perusahaan harus
memastikan apakah mempunyai ketrampilan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
sukses dalam segmen tadi. Dan perusahaan dituntut mempunyai ketrampilan dan
sumber daya yang lebih baik dari pada pesaingnya.
Menyeleksi
Segmen Pasar
Setelah
mengavaluasi segmen pasar, perusahaan memutuskan segmen mana dan beberapa
segmen yang akan dilayani. Ini merupakan seleksi pasar sasaran yaitu kumpulan
pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik sama yang akan dilayani perusahaan.
Ada tiga strategi cakupan pasar yang dapat digunakan, yaitu:
1.
Pemasaran
tanpa pembedaan
Dengan menggunakan strategi tanpa pembedaan, sebuah
perusahaan dapat memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen pasar dan
menawarkan satu macam produk ke seluruh pasar. Tawaran itu akan berfokus pada
apa yang serupa bukannya pada apa yang berbeda. Perusahaan merancang suatu
produk dan progam pemasaran yang ditujukan pada jumlah pembeli yang paling
besar. Perusahaan mengandalkan distribusi massal dan iklan massa, serta
keinginan menanamkan citra superior dalam benak konsumen mengenai
produknya.
2.
Pemasaran
dengan pembedaan
Dengan menggunakan strategi pemasaran dengan pembedaan sebuah
perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan merancang barang
yang berbeda untuk masing – masing segmen. Dengan menawarkan variasi produk di
pasar, perusahaan berharap menjual lebih banyak dan memperoleh posisi lebih
kuat dalam setiap segmen. Perusahaan juga mengharapkan pembelian yang lebih
loyal karena menawarkan barang yang lebih cocok dengan keinginan konsumen.
3.
Pemasaran
terkonsentrasi
Strategi pemasaran terkonsentrasi menarik apabila
sumber daya perusahaan terbatas. Strategi pemasaran terkonsentrasi merupakan
srtategi peliputan dasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk mencari
pangsa pasar besar dalam satu atau beberapa sub pasar. Pemasaran terkonsentrasi
menawarkan cara yang baik sekali sekali bagi perusahaan kecil untuk memperoleh
pijakan dalam menghadapi pesaing yang jauh lebih banyak mempunyai sumber daya.
Banyak
strategi yang harus dipertimbangkan dalam memilih strategi cakupan pasar,
yaitu:
1.
Sumber
daya perusahaan
2.
Varibilitas
produk
3.
Daur
hidup produk
4.
Varibilitas
pasar
5.
Strategi
pemasaran pesaing
GAMBARKAN DAN JELASKAN TENTANG
SIKLUS KEHIDUPAN BARANG
Siklus Hidup Produk
Mengerti dan memahami konsep Siklus Hidup Produk atau Product Life
Cycle ini merupakan suatu hal yang penting bagi setiap produsen untuk
memproduksi dan memasarkan produknya. Pada dasarnya, Siklus Hidup Produk adalah
tahapan-tahapan proses perjalanan hidup suatu produk mulai dari
diperkenalkannya kepada pasar (market) hingga pada akhirnya hilang dari
pasaran. Untuk memperpanjang umur hidup suatu produk, produsen harus bekerja
keras melakukan berbagai strategi agar produknya dapat bertahan lebih lama lagi
di pasar (market).
Kebanyakan kurva siklus hidup produk digambarkan berbentuk lonceng,
dimana kurva tersebut umumnya terbagi
menjadi empat tahap sebagai berikut :
1.
Tahap Perkenalan (Introduction)
Tahan Perkenalan adalah tahapan pertama dalam siklus hidup produk
dimana produsen memperkenalkan produk barunya kepada pasar atau masyarakat
umum. Beberapa ciri-ciri pada Tahap Perkenalan ini diantaranya adalah :
Ø Produk baru diluncurkan ke Pasar (Market)
Ø Omset penjualan yang masih rendah
Ø Kapasitas produksi masih rendah
Ø Biaya per unit yang masih tinggi
Ø Cash Flow Negatif
Strategi yang sering digunakan dalamTahap Perkenalan (Introduction)
:
Ø Mendorong Adopsi pelanggan
Ø Mengeluarkan Biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan
kesadaran pada produk dan juga untuk memberitahukan produk barunya kepada
masyarakat
Ø Menggunakan strategi Harga Peluncuran (skimming) atau Harga
Penetrasi (Penetration)
Ø Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas)
2.
Tahap
Perkembangan (Growth)
Tahap Perkembangan (Growth) adalah tahap dimana produk yang
diperkenalkan tersebut sudah dikenal dan diterima oleh konsumen. Beberapa
ciri-ciri pada tahap Perkembangan ini adalah :
è Memperluas pasar
è Omset penjualan yang naik signifikan
è Meningkatnya kapasitas produksi
è Produk mulai diterima oleh pasar
è Cash Flow mulai berubah menjadi Positif
3.
Tahap
Kedewasaan (Maturity)
Ciri-ciri tahah ini adalah :
v Peningkatan Omset penjualan yang mulai melambat, bersaing dengan
ketat dan berjuang dalam merebut pangsa pasar dengan pesaing-pesaingnya.
Kapasitas produksi yang tinggi
v Memiliki laba yang besar bagi mereka yang dapat memimpin pasar
v Cash Flow akan berada dalam kondisi Positif yang kuat
v Pesaing yang lemah dan kalah bersaing akan mulai keluar dari pasar
v Harga Produk mulai turun
4.
Tahap Penurunan
(Decline)
Padatahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan semakin menurun
dan jika tidak melakukan strategi yang tepat, produk yang ditawarkan mungkin akan
hilang dari pasar (market). Ciri-ciri Tahap Penurunan adalah sebagai berikut :
·
Laba
menurun secara signifikan dan Cash flow akan melemah
·
Pasar
menjadi Jenuh
·
Akan
banyak Pesaing-pesaing yang keluar dari pasar
·
Kapasitas
produksi akan menurun
Strategi yang sering digunakan pada tahap penurunan adalah sebagai
berikut :
·
Melakukan
promosi untuk mempertahankan Pelanggan yang setia
·
Mempersempit
saluran distribusi
·
Menurunkan
harga uang menjaga daya saingnya
5.
Strategi
Ekstensi (Perpanjangan)
Untuk mempanjang umur produk, strategi-strategi yang sering
dilakukan oleh produsen agar memperlambat produknya memasuki tahap penurunan
diantaranya sebagai berikut :
o
Periklanan,
Mencoba untuk menambah pengguna baru dan berusaha mengingatkan pengguna lama.
o
Menurun
Harga, Berusaha untuk menarik pelanggan baru.
o
Penambahan
Nilai (Adding Value), Menambahkan fitur baru pada produk saat ini (contohnya
menambahkan fitur Wifi pada Kamera).
o
Menjelajahi
pasar-pasar baru, Mencoba menjual produk keluar negeri.
o
Memperbarui
kemasan, Menggantikan kemasan pada produk dengan warna yang lebih cerah dan
segar.
JELASKAN
STRATEGI PRODUK BARU
Strategi
Pemasaran Produk Baru
Strategi Pemasaran Produk Baru – Dalam dunia bisnis/wirausaha
pemasaran adalah hal mutlak yang harus berjalan. Karena “nyawa” dari sebuah
perusahaan adalah penjualan, dan penjualan bisa terjadi jika adanya strategi
pemasaran yang baik.
Jika kita membuat suatu produk baru dengan brand baru yang kita
miliki kita harus bekerja ekstra keras untuk memperkenalkan pada masyarakat. Membutuhkan
dana yang tidak sedikit untuk biaya marketing, seperti contoh startup Matahari
Mall yang baru dilauncing beberapa waktu yang lalu memiliki strategi pemasaran
yang luar biasa karena disokong oleh dana yang tidak sedikit sekitar 5 trilyun
untuk 5 tahun kedepan.
Strategi untuk memasarkan
produk baru. Berikut tipsnya :
A.
Riset Pasar (Market Research)
Riset adalah hal mutlak yang harus dilakukan seorang wirausahawan
sebelum melakoni bisnis. Risetpun ada banyak hal, misalkan riset produk, riset kompetitor,
dan riset pasar.
Semuanya sama-sama penting, karena jika tidak di riset dengan baik
dari awal maka sama saja kita bunuh diri dari awal. Pastikan sebelum anda
membuat sebuah produk, Terkadang banyak kasus yang terjadi pada pengusaha
pemula dan masih muda adalah sikap idealisme yang masih tinggi. Sehingga masih
menguatkan egonya untuk mencapai “kesempurnaan” produk, tetapi mereka lupa akan
kebutuhan pasar. Terkadang pasar yang layak kita tuju sebenarnya tidak terlalu
membutuhkan produk yang seperti kita bayangkan.
B.
Jeli Melihat Kebutuhan
Konsumen
Seperti yang telah dijelaskan diatas, kita harus jeli melihat
kondisi pasar yang ada. Apakah grafik kebutuhan konsumen meningkat atau
menurun. Kita harus peka terhadap reaksi pasar.
Apakah produk baru kita layak dan dibutuhkan pasar atau tidak.
Karena, percuma jika produk yang kita buat sudah sangat bagus tetapi ternyata
kurang dinikmati pasar. Lebih baik, membuat produk yang sederhana tetapi sangat
dibutuhkan pasar.
C.
Right Product in the Right
Place in the Right Time
Tempatkan produk kita di waktu dan tempat yang tepat. Karena,
setiap daerah ataupun waktu tentunya kebutuhan pasar berbeda. Misal, produk A
sangatlah bagus bila dipasarkan di kota B.
Tetapi, belum tentu produk A akan laku di kota A. Karena itulah, tentukan pasar
anda secara spesifik dan jangan biarkan momentum Anda hilang begitu saja.
D.
Promosikan Produk Anda
Promosi memang sangatlah penting untuk menunjang produktifitas
Anda. Karena, sebagus apapun produk tetapi jika promosinya kurang tentunya pasar
tidak akan tahu.
Karena itulah coba untuk mempromosikan produk Anda dengan cara yang
efektif. Misalkan, sekarang sedang jamannya marketing online/digital marketing.
Anda bisa meminimalisir budget dengan sangat efektif jika menggunakan cara
seperti ini. Misalnya, lewat sosial media ataupun media online lain.
E.
Berikan Layanan Terbaik
Terakhir adalah memberikan layanan terbaik kepada konsumen, ingat
disini layanan bukan produk. Sebagus apapun produk yang Anda buat, tetapi jika
layanan yang Anda berikan kepada konsumen tidak baik maka produk itu pasti
tidak akan laku banyak dipasaran.
Karena itulah, coba memberikan layanan terbaik kepada konsumen.
Misalkan dengan cara secara aktif menerima feedback dari pelanggan, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar