Minggu, 19 November 2017

tugas pengantar bisnis 2



PENGANTAR BISNIS


Related image



NAMA : FORTASYA BAYYINA IMBRUGLIA
KELAS : 1EB16
NPM : 22217429



FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AJARAN 2017/2018
JELASKAN TENTANG KLASIFIKASI PRODUK
Klasifikasi Produk
Menurut Kotler (2000:45l), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok:
A.    Berdasarkan wujudnya
Produk berdasarkan wujudnya dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama, yaitu:
1.      Barang. Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
2.      Jasa. Jasa merupakan aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya.
B.     Berdasarkan daya tahan
Produk berdasarkan aspek daya tahan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
1.      Barang tidak tahan lama (nondurable goods). Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng, dan sebagainya.
2.      Barang tahan lama (durable goods). Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya: lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.
Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini Fandy Tjiptono (1999:98-101) mengklasifikasikan produk menjadi:

A.    Barang Konsumen
Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir (individu atau rumah tangga), dan bukan untuk kepentingan bisnis, barang konsumen dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu:
1.      Convenience Goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera dan memerlukan usaha yang minimum dalam perbandingan dan pembelianya. 
2.      Shooping Goods adalah barang yang proses pemilihan dan pembelianya, dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria pembanding meliputi harga, kualitas, dan model masing-masing. Contohnya: alat rumah tangga, pakaian, dan kosmetik.
3.      Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang ini terdiri atas barang-barang mewah, dengan merek dan model yang spesifik, seperti mobil jaguar dan pakaian desain terkenal.
4.      Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui oleh onsumen atau kalaupun sudah diketahui oleh konsumen,  konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya. Contohnya: batu nisan, ensiklopedi, dan tanah pekuburan.
B.     Barang industry
Barang industri adalah barang yang di konsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis). Barang industri digunakan untuk keperluan selain di konsumsi langsung yaitu: untuk diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali. Barang industri dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1.      Material and part, merupakan barang yang seluruhnya atau sepenuhnya masuk ke dalam produk jadi. Kelompok ini dibagi menjadi dua kelas yaitu bahan baku serta bahan jadi dan suku cadang.
2.      Capital Items, merupakan barang tahan lama (long Lasting) yang memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola produk jadi.
3.      Supplies and service, merupakan barang yang tidak tahan lama serta jasa yang memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola keseluruhan produk jadi.
APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG SEGMENTASI PRODUKSI
SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi pembeli yang kebutuhan, karakteristik atau  perilakunya berbeda dan mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan, Pertama, segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.
Dasar – dasar untuk Mensegmentasikan Pasar Konsumen
1.      Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini atau beroperasi disemua wilayah tetapi lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan yang dijumpai. Banyak perusahaan dewasa ini “meregionalkan” progam pemasaran mereka, melokalkan produk, iklan, promosi, dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan masing –  masing wilayah.

2.      Segmentasi Demografik
Segmetasi demografik adalah suatu proses yang membagi – bagi pasar menjadi kelompok – kelompok berdasarkan variabel – variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, agama, ras dan kebangsaan.

Variabel – variabel demografis merupakan dasar yang paling populer untuk menentukan kelompok – kelompok pelanggan, karena keinginan kebutuhan, dan tingkat pemakaian konsumen seringkali berkaitan sangat erat dengan variabel demografis dan juga variabel demografis lebih mudah diukur dari pada kebanyakan variabel lain.

Bahkan kalaupun segmen pasar ditetapkan dengan dasar yang lain (non demografis ) karakteristik demografis mereka harus diketahui pula untuk menaksir besarnya pasar sasaran dan memenuhi kebutuhan mereka secara efisien.

3.      Segmentasi Psikikografi
Dalam segmentasi psikikografis maka pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Mensegmentasi Pasar Industri
Pembeli di pasar industri  dapat disegmentasikan secara geografis atau menurut manfaat yang dicari, status pengguna, tingkat penggunaan, dan status loyalitas. Dalam industri terpilih sebuah perusahaan dapat mensegmentasi lebih lanjut berdasarkan ukuran pelanggan atau lokasi geografik.
Mensegmentasi Pasar Internasional
Hanya sedikit perusahaan mempunyai sumber dayaatau bersedia beroperasi di semua negara yang ada diseluruh dunia. Beroperasi di banyak negara menghadirkan banyak tantangan baru. Satu negara dengan negara lain berbeda bahkan yang letaknya berdekatan dapat berlainan dalam susunan ekonomi, budaya dan politiknya sehingga perusahaan internasional perlu mengelompokan pasar dunia menjadi segmen dengan kebutuhan dan perilaku yang khas.
Perusahaan dapat mensegmentasi pasar internasional dengan menggunakan satu variabel atau suatu kombinasi dari beberapa variabel. Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan lokasi geografik, mengelompokan negara berdasarkan wilayah seperti Eropa Barat, sekitar Pasifik dan sebagainya. Segmentasi geografik menganggap bahwa bangsa yang hidup berdampingan mempunyai sifat dan perilaku yang sama. Pasar dunia dapat disegmentasi berdasarkan faktor – faktor ekonomi, misalnya berdasarkan tingkat pendapatan atau tingkat perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan. Selain itu segmentasi dapat juga berdasarkan faktor – faktor politik dan peraturan seperti tipe dan stabilitas pemerintah, penerimaan terhadap perusahaan asing, peraturan moneter dan jumlah birokrasi. Faktor – faktor budaya  juga dapat digunakan untuk mensegmentasi pasar misal bahasa, agama, nilai – nilai, sikap, kebiasaan dan perilaku. Mensegmentasi pasar internasional berdasarkan faktor – faktor geografi, ekonomi, politik, budaya dan sebagainya menganggap bahwa segmen tersebut terdiri dari kumpulan negara. Akan tetapi, banyak perusahaan menggunakan pendekatan yang berbeda, yaitu yang disebut segmentasi antar pasar. Dengan menggunakan pendekatan ini perusahaan membentuk segmen konsumen yang mempunyai kebutuhan dan perilaku membeli yang sama walaupun mereka berada di negara yang berbeda.
Syarat Segmentasi  yang Efektif
Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Agar dapat berguna secara maksimal, maka setiap segmen pasar harus menunjukan lima karakteristik :
1.      Dapat diukur ( Measurabel ) Ukuran, daya beli, dan profil pasar harus dapat diukur dengan tingkat tertentu.
2.      Dapat dijangkau ( Accessible ) Segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
3.      Cukup besart  ( Substantial ) Segmentasi pasar cukup besar atau cukup memberi laba yang dapat diloyani. Suatu segmen merupakan kelompok homogenyang cukup bernilai untuk dilayani oleh progam pemasaran yang sesuai.
4.      Dapat dibedakan ( Differentiabel ) Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5.      Dapat dilaksanakan ( Actionable ) Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
1.      B.     Evaluasi Segmen Pasar
Perusahaan harus mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak dan segmen mana yang akan dijadikan sasaran.
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda sebuah perusahaan harus memperhatikan tiga faktor, yaitu :
1.      Ukuran dan pertumbuhan segmen
Apakah segmen potensial memiliki karakteristik, ukuran dan pertumbuhan yang tepat. Perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisa data mengenai tingkat penjualan saat ini, tingkat pertumbuhannya dan kemampuannya memperoleh laba yang diharapkan beberapa segmen. Perusahaan akan tertarik pada segmen yang mempunyai ukuran dan karakteristik pertumbuhan yang tepat dan ini merupakan hal yang relatif.


2.      Daya tarik struktural segmen
Perusahaan harus meneliti beberapa faktor struktural utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang. Misalnya suatu segmen tidak akan menarik bila sudah dimasuki oleh pesaing yang kuat dan agresif, banyak produk pengganti yang potensial, kekuatan tawar menawar pembeli besar terhadap penjual serta pemasok yang kuat yang dapat mengendalikan harga atau mengurangi mutu atau juimlah barang dan jasa yang dipesan.

3.      Sasaran dan sumber daya perusahaan
Bila suatu segmen cocok dengan sasaran perusahaan, selanjutnya perusahaan harus memastikan apakah mempunyai ketrampilan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk sukses dalam segmen tadi. Dan perusahaan dituntut mempunyai ketrampilan dan sumber daya yang lebih baik dari pada pesaingnya.
Menyeleksi Segmen Pasar
Setelah mengavaluasi segmen pasar, perusahaan memutuskan segmen mana dan beberapa segmen yang akan dilayani. Ini merupakan seleksi pasar sasaran yaitu kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik sama yang akan dilayani perusahaan. Ada tiga strategi cakupan pasar yang dapat digunakan, yaitu:
1.      Pemasaran tanpa pembedaan
Dengan menggunakan strategi tanpa pembedaan, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk ke seluruh pasar. Tawaran itu akan berfokus pada apa yang serupa bukannya pada apa yang berbeda. Perusahaan merancang suatu produk dan progam pemasaran yang ditujukan pada jumlah pembeli yang paling besar. Perusahaan mengandalkan distribusi massal dan iklan massa, serta keinginan menanamkan citra superior dalam  benak konsumen mengenai produknya.
2.      Pemasaran dengan pembedaan
Dengan menggunakan strategi pemasaran dengan pembedaan sebuah perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan merancang barang yang berbeda untuk masing – masing segmen. Dengan menawarkan variasi produk di pasar, perusahaan berharap menjual lebih banyak dan memperoleh posisi lebih kuat dalam setiap segmen. Perusahaan juga mengharapkan pembelian yang lebih loyal karena menawarkan barang yang lebih cocok dengan keinginan konsumen.
3.      Pemasaran terkonsentrasi
Strategi pemasaran terkonsentrasi  menarik apabila sumber daya perusahaan terbatas. Strategi pemasaran terkonsentrasi merupakan srtategi peliputan dasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk mencari pangsa pasar besar dalam satu atau beberapa sub pasar. Pemasaran terkonsentrasi menawarkan cara yang baik sekali sekali bagi perusahaan kecil untuk memperoleh pijakan dalam menghadapi pesaing yang jauh lebih banyak mempunyai sumber daya.

Banyak strategi yang harus dipertimbangkan dalam memilih strategi cakupan pasar, yaitu:
1.      Sumber daya perusahaan
2.      Varibilitas produk
3.      Daur hidup produk
4.      Varibilitas pasar
5.      Strategi pemasaran pesaing
GAMBARKAN DAN JELASKAN TENTANG SIKLUS KEHIDUPAN BARANG
            Siklus Hidup Produk
 
Mengerti dan memahami konsep Siklus Hidup Produk atau Product Life Cycle ini merupakan suatu hal yang penting bagi setiap produsen untuk memproduksi dan memasarkan produknya. Pada dasarnya, Siklus Hidup Produk adalah tahapan-tahapan proses perjalanan hidup suatu produk mulai dari diperkenalkannya kepada pasar (market) hingga pada akhirnya hilang dari pasaran. Untuk memperpanjang umur hidup suatu produk, produsen harus bekerja keras melakukan berbagai strategi agar produknya dapat bertahan lebih lama lagi di pasar (market).
Kebanyakan kurva siklus hidup produk digambarkan berbentuk lonceng, dimana  kurva tersebut umumnya terbagi menjadi empat tahap sebagai berikut :
1.      Tahap Perkenalan (Introduction)
Tahan Perkenalan adalah tahapan pertama dalam siklus hidup produk dimana produsen memperkenalkan produk barunya kepada pasar atau masyarakat umum. Beberapa ciri-ciri pada Tahap Perkenalan ini diantaranya adalah :
Ø  Produk baru diluncurkan ke Pasar (Market)
Ø  Omset penjualan yang masih rendah
Ø  Kapasitas produksi masih rendah
Ø  Biaya per unit yang masih tinggi
Ø  Cash Flow Negatif
Strategi yang sering digunakan dalamTahap Perkenalan (Introduction) :
Ø  Mendorong Adopsi pelanggan
Ø  Mengeluarkan Biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan kesadaran pada produk dan juga untuk memberitahukan produk barunya kepada masyarakat
Ø  Menggunakan strategi Harga Peluncuran (skimming) atau Harga Penetrasi (Penetration)
Ø  Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas)

2.      Tahap Perkembangan (Growth)
Tahap Perkembangan (Growth) adalah tahap dimana produk yang diperkenalkan tersebut sudah dikenal dan diterima oleh konsumen. Beberapa ciri-ciri pada tahap Perkembangan ini adalah :
è Memperluas pasar
è Omset penjualan yang naik signifikan
è Meningkatnya kapasitas produksi
è Produk mulai diterima oleh pasar
è Cash Flow mulai berubah menjadi Positif

3.      Tahap Kedewasaan (Maturity)
Ciri-ciri tahah ini adalah :
v  Peningkatan Omset penjualan yang mulai melambat, bersaing dengan ketat dan berjuang dalam merebut pangsa pasar dengan pesaing-pesaingnya. Kapasitas produksi yang tinggi
v  Memiliki laba yang besar bagi mereka yang dapat memimpin pasar
v  Cash Flow akan berada dalam kondisi Positif yang kuat
v  Pesaing yang lemah dan kalah bersaing akan mulai keluar dari pasar
v  Harga Produk mulai turun

4.      Tahap Penurunan (Decline)
Padatahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan semakin menurun dan jika tidak melakukan strategi yang tepat, produk yang ditawarkan mungkin akan hilang dari pasar (market). Ciri-ciri Tahap Penurunan adalah sebagai berikut :
·         Laba menurun secara signifikan dan Cash flow akan melemah
·         Pasar menjadi Jenuh
·         Akan banyak Pesaing-pesaing yang keluar dari pasar
·         Kapasitas produksi akan menurun
Strategi yang sering digunakan pada tahap penurunan adalah sebagai berikut :
·         Melakukan promosi untuk mempertahankan Pelanggan yang setia
·         Mempersempit saluran distribusi
·         Menurunkan harga uang menjaga daya saingnya
5.      Strategi Ekstensi (Perpanjangan)
Untuk mempanjang umur produk, strategi-strategi yang sering dilakukan oleh produsen agar memperlambat produknya memasuki tahap penurunan diantaranya sebagai berikut :
o   Periklanan, Mencoba untuk menambah pengguna baru dan berusaha mengingatkan pengguna lama.
o   Menurun Harga, Berusaha untuk menarik pelanggan baru.
o   Penambahan Nilai (Adding Value), Menambahkan fitur baru pada produk saat ini (contohnya menambahkan fitur Wifi pada Kamera).
o   Menjelajahi pasar-pasar baru, Mencoba menjual produk keluar negeri.
o   Memperbarui kemasan, Menggantikan kemasan pada produk dengan warna yang lebih cerah dan segar.
JELASKAN STRATEGI PRODUK BARU
            Strategi Pemasaran Produk Baru
Strategi Pemasaran Produk Baru – Dalam dunia bisnis/wirausaha pemasaran adalah hal mutlak yang harus berjalan. Karena “nyawa” dari sebuah perusahaan adalah penjualan, dan penjualan bisa terjadi jika adanya strategi pemasaran yang baik.
Jika kita membuat suatu produk baru dengan brand baru yang kita miliki kita harus bekerja ekstra keras untuk memperkenalkan pada masyarakat. Membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk biaya marketing, seperti contoh startup Matahari Mall yang baru dilauncing beberapa waktu yang lalu memiliki strategi pemasaran yang luar biasa karena disokong oleh dana yang tidak sedikit sekitar 5 trilyun untuk 5 tahun kedepan.
Strategi  untuk memasarkan produk baru. Berikut tipsnya :
A.    Riset Pasar (Market Research)
Riset adalah hal mutlak yang harus dilakukan seorang wirausahawan sebelum melakoni bisnis. Risetpun ada banyak hal, misalkan riset produk, riset kompetitor, dan riset pasar.
Semuanya sama-sama penting, karena jika tidak di riset dengan baik dari awal maka sama saja kita bunuh diri dari awal. Pastikan sebelum anda membuat sebuah produk, Terkadang banyak kasus yang terjadi pada pengusaha pemula dan masih muda adalah sikap idealisme yang masih tinggi. Sehingga masih menguatkan egonya untuk mencapai “kesempurnaan” produk, tetapi mereka lupa akan kebutuhan pasar. Terkadang pasar yang layak kita tuju sebenarnya tidak terlalu membutuhkan produk yang seperti kita bayangkan.
B.      Jeli Melihat Kebutuhan Konsumen
Seperti yang telah dijelaskan diatas, kita harus jeli melihat kondisi pasar yang ada. Apakah grafik kebutuhan konsumen meningkat atau menurun. Kita harus peka terhadap reaksi pasar.
Apakah produk baru kita layak dan dibutuhkan pasar atau tidak. Karena, percuma jika produk yang kita buat sudah sangat bagus tetapi ternyata kurang dinikmati pasar. Lebih baik, membuat produk yang sederhana tetapi sangat dibutuhkan pasar.
C.     Right Product in the Right Place in the Right Time
Tempatkan produk kita di waktu dan tempat yang tepat. Karena, setiap daerah ataupun waktu tentunya kebutuhan pasar berbeda. Misal, produk A sangatlah bagus bila dipasarkan di kota B.        Tetapi, belum tentu produk A akan laku di kota A. Karena itulah, tentukan pasar anda secara spesifik dan jangan biarkan momentum Anda hilang begitu saja.
D.    Promosikan Produk Anda
Promosi memang sangatlah penting untuk menunjang produktifitas Anda. Karena, sebagus apapun produk tetapi jika promosinya kurang tentunya pasar tidak akan tahu.
Karena itulah coba untuk mempromosikan produk Anda dengan cara yang efektif. Misalkan, sekarang sedang jamannya marketing online/digital marketing. Anda bisa meminimalisir budget dengan sangat efektif jika menggunakan cara seperti ini. Misalnya, lewat sosial media ataupun media online lain.
E.     Berikan Layanan Terbaik
Terakhir adalah memberikan layanan terbaik kepada konsumen, ingat disini layanan bukan produk. Sebagus apapun produk yang Anda buat, tetapi jika layanan yang Anda berikan kepada konsumen tidak baik maka produk itu pasti tidak akan laku banyak dipasaran.   
Karena itulah, coba memberikan layanan terbaik kepada konsumen. Misalkan dengan cara secara aktif menerima feedback dari pelanggan, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar